,

4 hal yang harus disiapkan sebelum pernikahan

23.20


Setiap dari kita pasti ingin dan akan(InsyaAllah) menuju ke sebuah moment istimewa yang dinamakan Pernikahan. Tentunya hal ini akan menjadi sebuah hal yang sakral karena merupakan peristiwa yang diinginkan terjadi sekali dalam seumur hidup dan akan mempengaruhi secara total kehidupan kita.

Mengingat pentingnya peristiwa tersebut persiapan tentunya menjadi sebuah hal wajib yang akan menjadi fokus kita menjelang pernikahan. Lalu apa saja sih yang perlu kita siapkan untuk menuju ke sebuah pernikahan?

Kesiapan Pemikiran

Dua hambatan terbesar dalam berhubungan dengan orang lain yaitu bila kita tidak memahami orang lain dengan benar dan bila kita tidak mampu memahami diri kita sendiri dengan benar.

Seseorang yang mempunyai konsep diri yang jelas artinya ia mengetahui kepribadiannya sendiri dengan baik. Orang semacam itu akan mampu memahami keadaan dirinya sendiri sehingga akan melahirkan penerimaan diri yang baik.

Ketika seseorang mampu menerima dirinya dengan baik, setelah menikah pada umumnya ia juga akan mampu menerima pasangannya dengan baik.

Kesiapan Psikologis

Kesiapan psikologis disini adalah kematangan tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup. Orang yang tidak matang secara psikologis akan menyebabkan banyak sekali masalah dalam keluarga ketika memasuki perkawinan. Terutama dalam menghadapi berbagai perselisihan yang sering timbul dalam rumah tangga.

Persiapan Fisik

Apakah fisiknya sudah siap untuk menikah. Kita harus meyakini bahwa fisik kita sudah siap untuk menikah. Itulah sebabnya nikah terlalu dini juga tidak terlalu bagus (pada umur 12 tahun misalnya). Ketika alat reproduksi kita belum matang, hal itu bisa mempercepat perapuhan fisik secara umum. Di Barat, orang yang melakukan hubungan seksual terlalu muda, pada umumnya setelah diatas usia tiga puluhan akan mengalami hambatan-hambatan fisik.

Lain halnya dengan orang yang telat nikah (menikah diatas umur 30 tahun). Menurut ahli kandungan, daya seksual diatas usia 30 tahun sedang down. Makanya laki-laki yang telat menikah, ketika berumur 40 tahun merasa masih harus membuktikan kelaki-lakiannya.

Kesiapan Financial

Yang ada dalam perkawinan bukan hanya cinta. Aspek ekonomi juga sangat terlibat. Walaupun tidak berarti ketika seorang pria ingin menikah maka ia harus menjadi pria yang berkepribadian; pria dengan rumah pribadi, mobil pribadi, perusahaan pribadi. Bukan itu. Tapi bagaimana seorang pria siap menafkahi anak dan istrinya secara rasional, artinya dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Ia harus mempuyai perencanaan yang matang tentang bagaimana ia nanti akan menghidupi anak dan istrinya.

You Might Also Like

0 komentar

SUBSCRIBE NEWSLETTER

Get an email of every new post! We'll never share your address.

Popular Posts